Blogger Templates

Jumat, 01 Mei 2015

New Story, New Man



Semalam gurauanmu, hari ini tatapanmu, besok apa lagi ?
Tak pernah aku menaruh harapan setinggi ini, hingga khayalku sampai ke batas akhir, pernikahan. Mungkin karena aku sudah mulai dewasa, aku telah mendengar banyak kisah hidup tentang cinta, kesuksesan dan kebahagiaan.
Harapanku kau juga rasakan apa yang aku rasakan, agar berbalas. Harapku kau mengerti isyarat kebisuanku.
Aku sadar in semua masih terlalu cepat, masih di awal, tapi ntahlah harapku akan perasaan yang menggangguku begitu terasa nyata.
28 Oktober 2014

* * *
Saat pagi menyapa, aku masih dipenuhi harap tentangmu, aku lalui hari dengan menahan rasa. Aku masih melihatmu layaknya dirimu, tersenyum, menyapa dan tatapan mata itu, perlahan aku menyadari, apa aku melampaui batas ?
Benar, kekhawatiranku ternyata benar.
Kini aku tau bahwa kau telah mencintai yang lain, aku memaklumi hal itu, dan itulah yang seharusnya memang aku pahami sejak dulu. Lalu aku tersenyum, bodoh !! setelah aku pahami lagi, setelah aku mencoba untuk tenang, aku dapati rasa sesak di dada. Ternyata rasanya semakin sesak, mataku mulai berkaca-kaca, ”Benarkah rasa ini ? mengapa sakit begini ? dia bukan siapa-siapa !!” kataku dalam hati merutuk pada diriku sendiri.
Yang tak pernah berhenti aku tanyakan dalam hati, kenapa bisa sejauh ini ? kenapa bisa ada rasa ? padahal sikapnya hanya biasa-biasa saja. Tuhan !! bantu aku.
Aku telah mencoba untuk tidak mencintai dia sejak awal, sebab aku telah memprediksi kemungkinan aku akan suka padanya. Dan itu berhasil, hingga jum’at lalu ia tersenyum penuh arti padaku. Dan semua pertahanan yang aku ciptakan seolah runtuh dan tak berarti. Aku bingung, apa aku yang terlalu bodoh atau terlalu lugu ? hingga dengan mudahnya menaruh hati dan harapan pada sesuatu yang tak pasti.
Sekarang apa ? yang kudapati hanya sakit
”Ini terlalu cepat, masih di awal” kataku.
”aku bisa memperbaiki ini semua” lagi
Akan kucoba untuk memperbaiki ini semua, aku bertekad esok hari aku harus mampu memungut reruntuhan pertahananku dan membangunnya kembali, aku harus bisa.
Aku tak ingin tersakiti sekali lagi oleh hal bodoh seperti ini lagi, Tuhan, Bantu aku !
29 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar